ADANYA penetapan Kementrian
Perhubungan berkaitan dengan peniadaan tiket murah oleh Kementerian Perhubungan
Komunikasi dan Informatika (Kemenhubkominfo)
RI, ternyata tidak mempengaruhi jumlah penumpang yang menggunakan jasa
penerbangan di Bandar udara (Bandara) Tjilik Riwut Palangka Raya.
Demikian juga, dengan peristiwa
jatuhnya pesawat AirAsia di perariran Kotawaringin Barat (Kobar) yang merenggut
ratusan korban jiwa. Tampaknya tidak mempengaruhi minat calon penumpang.
Berdasarkan data yang diperoleh
dari Bandara Tjilik Riwut, mencatat jumlah penumpang dalam perharinya mencapai
1.200 penumpang jika dalam kondisi ramai, dan mencapai sekitar 800 orang dalam
keadaan sepi.
Kepala Bandara Tjilik Riwut, Usman
Effendi mengatakan. Sejauh ini, untuk jumlah pesawat yang setiap hari
memanfaatkan bandara ini mencapai sembilan kali perhari atau 18 kali
penerbangan dalam perharinya.
“Tidak ada penurunan penumpang, di
Bandara Tjilik Riwut, semua masih berjalan seperti biasa, tidak ada pengaruhnya
jatuhnya pesawat Airasia dan larangan penjualan tiket murah terhadap jumlah
penumpang pesawat,” terang Kepala Bandara Tjilik Riwut, Usman Effendi saat
dibincangi Kalteng Pos, Kamis (29/1).
Dikatakan Usman, pihaknya juga
terus melakukan pembenahan terminal bandara maupun fasilitas lainnya untuk
memperbaiki pelayanan terhadap penumpang yang memanfaatkan bandara Tjilik
Riwut. Karena, pihaknya ingin pelayanan terhadap publik yang menggunakan
pesawat di bandara ini semakin baik. Bahkan tahun 2017 terminal bandara sudah
terbangun baru.
"Ya, kami membenahi semuanya,
baik landasan pacu, apron, maupun terminal bandara, semuanya kami lakukan
perbaikan secara bertahap,” kata Usman.
Ditambahkannya, Bandara Tjilik
Riwut masih menggunakan harga tiket promo. Kebijakan Kemenhubkominfo RI
menaikkan tarif 40 persen dari tariff terendah, nantinya harga tiket terendah
berkisar Rp 600.000-700.000 untuk tujuan Surabaya, dan Rp 750.000-800.000
dengan tujuan Jakarta.
Sementara itu, salah satu penumpang
Elsin (24) yang sedang menunggu jadwal keberangkatan peswat yang akan
ditumpanginya, mengaku tidak takut bepergian menggunakan jalur udara pasca
tragedy AirAsia, dan peniadaan tiket murah. “Ngapain takut, dimana saja kita
pasti menemui kematian. Soal tak ada lagi tiket murah, gak masalah,” ucapnya.
(*iha/kam)
Sumber : http://www.kaltengpos.web.id/berita/detail/16164/bandara-tjilik-riwut-tetap-ramai.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar