Sabtu, 07 Maret 2015

Mengapa harga tiket pesawat suka naik turun



Dulu kita hanya mengenal harga tiket pesawat dalam 3 kelas, ekonomi, bisnis dan first class. Harganyapun cenderung tidak berfluktuasi. Namun pada 10 tahun terkahir harga tiket pesawat bisa naik turun seperti roller coaster. Persaingan antar maskapai yang memicu perubahan strategi penarifan tiketnya. Pada kelas ekonomi beberapa airline membaginya menjadi sub-class yang banyak bahkan hingga 12 sub-class (dynamic pricing). Penumpang dapat memperoleh sub-class T, V, K hingga full fare yang biasanya disebut Y Class. Penamaan sub-class ini berbeda antar airline.

Tiket sub-class mana yang dijual paling awal menjadi strategi masing-masing airline dan sifatnya situasional. Namun biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut :

    Musim penumpang. Biasanya jika masuk pada masa sepi penumpang, airline akan menjual sub-class paling bawah terlebih dulu dengan kuota kursi tertentu. Sedangkan jika masuk masa-masa ramai penumpang jangan berharap tiket sub-class bawah ini dijual, biasanya airline membukanya dengan sub-class di atasnya.

    Hari dan jam keberangkatan. Alokasi jumlah sub-class juga dipengaruhi oleh hari dan jam penerbangan. Secara umum hari atau jam-jam yang kurang popoler ditawarkan dengan harga lebih murah. Jadi jangan terlalu berharap tiket murah untuk penerbangan siang  ke Bali pada Jumat, Sabtu atau pada libur sekolah, lebaran dan tahun baru. Jam populer juga sangat tergantung rutenya. Misalnya jam populer untuk rute Jakarta- Surabaya atau sebaliknya adalah pagi dan malam, penerbangan siang hari biasanya tidak terlalu ramai.

    Rute gemuk atau kurus. Untuk rute-rute gemuk dan populer Anda berpeluang mendapatkan fluktuasi harga ini. Harga tiket pesawat pada jalur ini bisa seperti pergerakan harga saham di bursa, bisa berubah dalam bilangan menit. Rute gemuk seperti Jakarta-Surabaya yang sehari diterbangi lebih dari 45x PP, pergerakan harga akan lebih dinamis.  Sedangkan untuk rute-rute kurus, bahkan perintis, fluktuasi harga jarang terjadi. Untuk rute ini harga tiket pesawat cenderung merupakan harga tertinggi. Dengan alasan ini maka harga tiket rute Denpasar-Labuan Bajo atau Balikpapan-Berau cenderung tidak banyak berubah apapun kondisinya.

Dengan strategi ini sebenarnya penumpang lebih diuntungkan karena berpeluang mendapatkan tiket murah dan tersedia banyak pilihan harga sesuai dengan kebutuhan perjalanannya. Saya tetap sarankan harga tiket bukan satu-satunya faktor dalam memilih penerbangan. Faktor keselamatan yang harus tetap diprioritaskan. Berikut tips singkat menyiasati statregi dynamic pricing tersebut.

    Usahakan untuk memesan tiket jauh-jauh hari. Ini hanya berlaku jika rencana perjalanan Anda dapat diketahui dari awal. Namun jika rencana perjalanan Anda masih belum pasti, cari tiket dengan kondisi yang memungkinkan Anda merubah jadwal. Ingat, tiket sub-class bawah ini biasanya diikuti dengan syarat dan kondisi tertentu, diantaranya masa laku tiket, non-refundable, non rerouteable, non endorseable dan non-non lainnya. Pada beberapa airline, tiket murah hanya dijual dengan kondisi tanpa bagasi. Pertimbangkan hal ini jika Anda terbang dengan barang bawaan yang banyak, jangan sampai Anda mendapatkan harga tiket murah tapi harus membawar bagasi yang mahal.

    Rajin-rajin memantau harga tiket. Beberapa airline yang menyediakan fasilitas pembelian online, biasanya tarif yang dijual lebih transparan. Anda juga dapat memantau pergerakan harga kapan saja. Berdasarkan pengalaman saya, Air Asia, Mandala, Citilink, Batavia, Garuda Indonesia cukup transparan dalam menyajikan harga di situsnya. Usahakan untuk memperoleh kondisi tiket yang Anda beli.

    Untuk bepergian dengan group, sebaiknya Anda langsung menghubungi airline-nya. Beberapa airline menyediakan layanan khusus untuk group, dan membatasi jumlah penumpang pada pembelian reguler.

    Pilih hari keberangkatan yang berlawanan dengan kebiasaan penumpang. Sebagai contoh, hampir dapat dipastikan tiket pesawat lebih tinggi saat Anda terbang dari Jakarta ke Bali pada hari Jumat atau Sabtu pagi. Tapi jika Anda berangkat ke Bali hari Minggu , Anda berpeluang mendapatkan tiket lebih murah.

    Pilih jam-jam penerbangan yang tidak terlalu populer. Jam penerbangan pagi dan siang ke Bali biasanya paling diminati sebab penumpang akan tiba saat check-in hotel dan masih cukup waktu untuk menikmati Bali begitu samapai. Tapi jika Anda tidak terikat acara di kota tujuan pertimbangkan untuk memilih jam-jam yang tidak terlalu populer. Namun perlu diingat, jangan sampai Anda mendapatkan tiket murah tapi harus merogoh kocek Anda untuk nginap di transit hotel atau membayar transportasi lanjutan yang lebih mahal.

Nah dengan strategi penarifan seperti ini, tidak usah terlalu berharap mendapatkan tiket murah saat liburan sekolah tiba, apalagi Anda baru memesannya mendekati jadwal keberangkatan.

Sumber : https://totosp.wordpress.com/2009/07/07/mengapa-harga-tiket-pesawat-suka-naik-turun-seperti-roller-coaster/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar